Hiking (mendaki gunung) adalah aktivitas fisik menyenangkan yang efektif mendukung gaya hidup seimbang. Rutinitas sehari-hari yang membuat Anda jarang bergerak tentu patut diimbangi dengan aktivitas fisik tersebut agar tubuh tetap sehat. Selain menyiapkan kondisi fisik, perbekalan, dan wawasan yang memadai, Anda juga harus cermat mengenali derajat dehidrasi agar risiko gangguan kesehatan tersebut dapat diminimalkan selama hiking.
Dehidrasi adalah kondisi saat jumlah cairan tubuh yang hilang atau keluar lebih banyak daripada asupan yang masuk sehingga rentan mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan. Manfaat minum air putih dalam jumlah memadai sangat penting bagi kesehatan karena persentase air dalam tubuh manusia mencapai 60% [1]. Fungsi organ tidak akan berlangsung optimal tanpa diimbangi asupan air yang cukup.
World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan derajat dehidrasi dengan rincian sebagai berikut [2]:
Kondisi ini terjadi saat tubuh kehilangan cairan sebanyak 3% hingga 5% dari berat badan. Beberapa gejala yang umum terjadi pada dehidrasi ringan, antara lain rasa haus, mulut kering, urine berwarna lebih gelap, susah fokus, mudah lelah, dan sakit kepala.
Kondisi ini terjadi saat tubuh kehilangan cairan sebanyak 6% hingga 10% dari berat badan. Beberapa gejala yang umum terjadi pada dehidrasi sedang, antara lain rasa haus ekstrem, mulut dan mata kering, frekuensi buang air kecil menurun, kram otot, kulit mulai kehilangan elastisitas, dan sembelit.
Kondisi ini terjadi saat tubuh kehilangan cairan melebihi 10% dari berat badan. Beberapa gejala yang umum terjadi pada dehidrasi berat, antara lain napas cepat, kejang, detak jantung meningkat tapi denyutnya lemah, mata cekung, kulit sangat kering dan elastisitasnya berkurang drastis, tekanan darah rendah, bahkan hingga kehilangan kesadaran.
Asupan air yang cukup bukan hanya penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh serta mencegah dehidrasi. Lebih dari itu, konsumsi air dengan jumlah memadai saat hiking juga sangat esensial karena memberikan berbagai manfaat berikut ini [3]:
Air memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh karena berfungsi sebagai pelarut nutrisi, pengatur suhu tubuh, bahan pelumas sendi, dan bahan pengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Itulah sebabnya metabolisme tubuh senantiasa membutuhkan air untuk menghasilkan energi yang cukup, khususnya ketika menjalani aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat seperti hiking. Manfaat minum air putih selama hiking akan membuat tubuh senantiasa berenergi jika turut diimbangi dengan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Asupan air yang cukup selama hiking juga berfungsi menstabilkan suhu tubuh. Aktivitas fisik yang berlangsung selama mendaki gunung akan menyebabkan suhu tubuh meningkat. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka kebugaran tubuh saat pendakian pun rentan menurun. Oleh karena itu, konsumsi air sangat dibutuhkan agar tubuh bisa menstabilkan suhu melalui produksi keringat, terutama saat berada pada kondisi cuaca panas dan terpapar sinar matahari dalam waktu lama [4].
Kelancaran aktivitas hiking tentu tak lepas dari peran sendi dan otot yang berfungsi dengan baik. Kondisi sendi dan otot yang prima dapat terwujud jika Anda mengonsumsi air yang cukup selama mendaki gunung. Asupan air sangat krusial karena merupakan bahan pelumas sendi sekaligus penyeimbang elektrolit yang mendukung kinerja otot.
Anggapan bahwa hiking hanyalah aktivitas fisik tanpa peran otak tentu keliru karena fungsi kognitif juga sangat dibutuhkan dalam kegiatan tersebut. Saat tubuh mulai kekurangan air dan mengalami dehidrasi ringan, fungsi kognitif rentan terganggu hingga mengakibatkan penurunan fokus. Sebaliknya, asupan air dengan jumlah memadai akan membuat Anda lebih mudah berkonsentrasi selama menempuh pendakian sehingga kewaspadaan terjaga dan bisa mengambil keputusan secara tepat dalam situasi sulit.
Tubuh yang berkeringat menyebabkan hilangnya mineral penting, seperti natrium dan kalium. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena konsumsi air mineral botol dapat menggantikan mineral tubuh yang hilang selama melakukan pendakian. Kandungan mineral dalam asupan air yang Anda konsumsi akan membantu menstabilkan metabolisme sehingga kebugaran tubuh terjaga.
Penurunan tekanan udara yang terjadi seiring dengan bertambahnya ketinggian gunung yang didaki membuat kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Tubuh akan menyikapi hal ini dengan melakukan proses penyesuaian yang disebut aklimatisasi. Salah satu hal utama yang dibutuhkan untuk mendukung proses aklimatisasi adalah asupan air yang cukup supaya kelancaran aliran darah yang mengangkut oksigen bagi seluruh organ tetap terjaga.
Upaya menjaga tubuh agar tetap terhidrasi tentu lebih mudah dilakukan daripada sibuk mencari cara mengatasi dehidrasi ketika berada di ketinggian. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal praktis ini untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama hiking:
Hal pertama yang patut kamu lakukan untuk memastikan tubuh terhidrasi saat hiking adalah minum air sejak pendakian belum dimulai. Usahakan untuk minum 450 ml hingga 700 ml air mineral demi memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Jika Anda memulai pendakian pada pagi hari, maka sebaiknya Anda minum dalam jumlah lebih banyak karena tubuh kehilangan cairan setelah tidur semalaman.
Salah satu penyebab yang membuat orang malas minum air ketika hiking adalah posisi botol air yang sulit dijangkau, misalnya di dasar ransel. Oleh sebab itu, Anda harus meletakkan botol air di posisi yang gampang diraih supaya Anda bisa minum secara leluasa, bahkan saat berjalan.
Konsumsi air sedikit demi sedikit secara rutin lebih efektif untuk membuat tubuh terhidrasi dibandingkan langsung minum dalam jumlah banyak setiap 2 hingga 3 jam. Kebiasaan hiking yang baik ini bisa Anda mulai dengan memasang alarm sebagai pengingat. Pasang alarm dengan jeda waktu 15 hingga 20 menit sekali untuk mengingatkan bahwa Anda harus minum air secara teratur.
Mayoritas orang cenderung enggan minum ketika berada dalam kondisi cuaca dingin. Padahal, tubuh tetap butuh asupan air yang cukup karena risiko dehidrasi dapat terjadi kapan pun. Anda bisa menyiasatinya dengan cara mendidihkan air mineral lalu tunggu sejenak hingga suhunya hangat supaya lebih nikmat diminum di tengah cuaca dingin.
Kebutuhan cairan tubuh selama hiking bisa dipenuhi bila Anda selalu membawa air mineral botol yang berkualitas dan praktis. Soal urusan air mineral, ada AQUVIVA yang siap jadi andalan Anda. Air mineral ini telah melalui 7 Tahap Nano Purifikasi sehingga memiliki kemurnian yang optimal dengan kandungan mineral yang terjaga sehingga menghasilkan rasa sejuk di setiap teguk.
Air mineral AQUVIVA kemasan 1,6 L adalah pilihan tepat dan ekonomis untuk konsumsi pribadi maupun berbagi karena cocok untuk kebutuhan hidrasi seharian penuh. Sensasi sejuknya memberikan kenyamanan ekstra bagi pendaki dan desain kemasan yang ergonomis membuatnya mudah dibawa selama perjalanan.
Setiap mineral yang terkandung dalam AQUVIVA siap mendukung kelancaran hiking Anda. Mari teguk kesejukannya dan dapatkan manfaatnya untuk sempurnakan gaya hidup seimbang.
Jangan lewatkan pula kesempatan mendapatkan hadiah istimewa melalui program Kejutan Tutup Botol AQUVIVA. Cara mendapatkan hadiah dari program Kejutan Tutup Botol AQUVIVA sangat mudah. Anda hanya perlu membeli air mineral AQUVIVA kemasan 700 ml dan 1,6 L di toko terdekat (warung, minimarket, atau supermarket) lalu periksa bagian bawah tutup botol untuk mencari kode atau keterangan hadiah. Beberapa hadiah spesial bisa Anda temukan di balik tutup botol AQUVIVA, mulai dari mobil Toyota Fortuner, mobil listrik Wuling Air EV, iPhone, emas logam mulia, sampai uang tunai dengan total miliaran rupiah. Program ini masih berjalan hingga 31 Desember 2025, jadi segera dapatkan AQUVIVA sekarang dan temukan kejutan istimewanya!
Referensi :
Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI) - 2020
Air mineral kemasan yang sejuk jadi solusi praktis cegah dehidrasi saat hiking. Bantu jaga energi, kesegaran, dan tubuh tetap terhidrasi optimal
Pilih air mineral botol yang sejuk, rahasia tubuh tetap stabil, mood terjaga, dan hari terasa lebih nyaman saat beraktivitas.