Rasa lapar dan lemas merupakan tantangan terbesar bagi mayoritas orang yang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Padahal, masih ada gangguan kesehatan lain yang tak kalah serius tetapi justru kerap terabaikan, yaitu dehidrasi. Hingga kini masih banyak yang mengabaikan manfaat air mineral bagi tubuh sehingga risiko dehidrasi pun meningkat drastis selama puasa. Mari menambah wawasan seputar dehidrasi agar gangguan kesehatan tersebut tidak menghalangi kelancaran puasa.
Dehidrasi adalah kondisi saat jumlah cairan tubuh yang hilang atau keluar lebih banyak daripada asupan yang dikonsumsi sehingga rentan mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan. Konsumsi air mineral yang baik dengan jumlah memadai sangat esensial bagi kesehatan karena persentase air dalam tubuh manusia mencapai 60%.
Cairan tubuh yang jumlahnya cukup memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
Memperlancar aliran darah ke otak sehingga lebih mudah fokus, selalu kreatif, dan suasana hati relatif stabil.
Mendukung kinerja organ pencernaan yang membuat tubuh terhindar dari berbagai penyakit, misalnya sembelit dan kanker usus.
Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Mengeluarkan racun serta kotoran dari tubuh dalam bentuk cairan, yaitu urine dan keringat.
Membantu pembentukan otot dan melumasi sendi secara alami.
Pada umumnya, dehidrasi terjadi karena beberapa penyebab berikut ini:
Kurang minum, khususnya saat menjalani puasa.
Berkeringat berlebihan saat melakukan aktivitas fisik atau berkegiatan di luar ruangan ketika cuaca panas.
Muntah dan atau diare yang tidak lekas ditangani secara serius.
Frekuensi buang air kecil berlebihan akibat cuaca dingin, konsumsi alkohol dalam jumlah banyak, atau sejumlah penyakit yang berkaitan dengan saluran pembuangan urine.
Gejala yang muncul saat tubuh mulai mengalami dehidrasi, antara lain:
Merasa haus dan bibir kering.
Kulit juga kering.
Tubuh lemas dan gampang lelah sehingga sulit beraktivitas.
Susah fokus, pusing, dan kebingungan.
Frekuensi buang air kecil berkurang disertai kondisi urine berwarna kuning pekat.
Kehilangan kesadaran (pingsan) akibat berkurangnya aliran serta tekanan darah ke otak dan jantung.
Tak perlu terlalu resah menghadapi risiko dehidrasi selama puasa Ramadan. Gangguan kesehatan tersebut bisa diantisipasi dengan asupan air mineral sehat yang jumlahnya sesuai kebutuhan tubuh. Faktanya, setiap orang dewasa membutuhkan rata-rata 2 liter air mineral per hari atau lebih tergantung dari usia, berat badan, aktivitas sehari-hari, dan riwayat kesehatan.
Konsumsi air mineral secukupnya selama menjalani ibadah puasa akan memberikan berbagai manfaat, yaitu:
Menggantikan cairan tubuh yang hilang usai berpuasa seharian sehingga tubuh tetap berenergi.
Menyiapkan kondisi organ pencernaan untuk kembali aktif bekerja memproses makanan.
Mengaktifkan proses detoksifikasi sehingga racun-racun yang mengendap dalam tubuh bisa keluar dalam bentuk urine dan keringat.
Memberikan sensasi segar tanpa menambah asupan kalori secara berlebihan bagi tubuh.
Jika ingin mendapatkan manfaat air mineral secara optimal untuk dukung kesehatan selama berpuasa, tentu saja Anda harus teliti ketika memilihnya. Kualitas air mineral yang baik tercermin dari beberapa ciri, meliputi:
Berasal dari sumber yang aman
Salah satu faktor penentu kualitas air mineral adalah sumber pengambilan air tersebut. Anda mesti memastikan bahwa air mineral yang hendak Anda konsumsi berasal dari sumber aman yang membuat kandungan mineral alami di dalamnya tetap terjaga.
Karakter fisik yang bisa diamati dan dirasakan
Air mineral berkualitas memiliki ciri fisik yang khas, yaitu tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, tidak beraroma, tidak berbusa, serta tidak mengandung endapan apa pun. Dengan kata lain, Anda patut lebih waspada bila menemukan air mineral yang tidak mempunyai satu atau beberapa ciri yang tampak secara kasat mata tersebut.
pH netral
Kriteria air mineral yang baik juga dapat dinilai dari kandungan pH netral, yaitu sangat mendekati atau mencapai angka 7. Ciri air mineral sehat ini penting karena pH yang terlalu tinggi atau rendah berdampak buruk bagi kesehatan. pH rendah menunjukkan kandungan asam yang tinggi sehingga berisiko mengganggu kesehatan organ pencernaan dan mengikis gigi. Sementara itu, pH tinggi menunjukkan tingginya kandungan basa yang berisiko mengakibatkan sesak napas, kram otot, mual, tremor tangan, dan gangguan kesehatan lainnya.
Kandungan mineral alami yang seimbang
Penilaian tentang kualitas air mineral tentu tak lepas dari mineral itu sendiri sebagai kandungan utamanya. Jumlah mineral yang terkandung pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ternyata sangat penting untuk mendukung fungsi dasar tubuh, seperti kinerja organ, keseimbangan cairan, penyerapan nutrisi, serta daya tahan tubuh. Oleh sebab itu, kuantitas mineral tersebut harus seimbang demi mengoptimalkan kesehatan.
Bebas kandungan berbahaya
Air mineral sehat harus lolos dari uji kandungan berbahaya berupa bakteri, logam berat (timbal, tembaga, merkuri, dan lainnya), pencemar fisik (misalnya pasir), pestisida, serta pencemar kimia lainnya. Jangan sampai kandungan berbahaya tersebut masuk ke tubuh melalui air mineral kemudian menimbulkan efek samping buruk bagi kesehatan di kemudian hari.
Resiko dehidrasi selama menjalani ibadah puasa Ramadan akan menjauh jika Anda melakukan beberapa tips mudah berikut ini:
Jalani jadwal minum air secara disiplin
Asupan 2 liter air per hari bagi tubuh bisa tetap terpenuhi ketika puasa bila Anda mengatur jadwalnya secara disiplin. Misalnya, Anda minum 2 gelas air ketika buka puasa (saat berbuka dan setelah makan), 4 gelas air sebelum tidur malam (bisa dikonsumsi secara bertahap), serta 2 gelas air ketika sahur (sebelum dan sesudah santap sahur). Konsistensi ini lambat laun akan membuat Anda terbiasa memenuhi kebutuhan air bagi tubuh sehingga tak lagi lupa minum hingga waktu imsak tiba.
Siapkan air mineral yang kemasannya praktis
Kemasan air mineral yang praktis dan isinya banyak akan mempermudah Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh sejak berbuka hingga menjelang imsak. Dengan demikian, Anda jadi bebas repot karena tidak perlu terlalu sering mengisi ulang botol minum.
Batasi aktivitas fisik berlebihan terutama ketika cuaca panas
Bukan rahasia lagi kalau aktivitas fisik berlebihan atau kegiatan di luar ruangan saat cuaca panas rentan memicu dehidrasi selama puasa. Anda dapat menyiasatinya dengan membatasi aktivitas fisik serta mengutamakan kegiatan di dalam ruangan. Jika ingin berolahraga, usahakan untuk melakukannya menjelang waktu berbuka atau beberapa jam sebelum tidur malam sehingga Anda masih punya kesempatan meminum air mineral.
Kini, menjaga tubuh tetap terhidrasi dan sehat tak sulit lagi karena kandungan air mineral AQUVIVA siap jadi solusinya. Produk persembahan WINGS Food ini tak cuma istimewa karena kemasannya lebih besar dan rasanya sejuk di setiap teguk. Lebih dari itu, AQUVIVA merupakan air mineral pertama di Indonesia yang diolah dengan “Teknologi 7 Tahap Nano Purifikasi”.
Teknologi canggih yang diusung AQUVIVA tersebut mampu mempertahankan mineral alami, penting, serta seimbang untuk tubuh manusia. Selain itu, desain botolnya modern dan kokoh dengan isi lebih banyak dibandingkan produk sejenis sehingga ideal untuk memenuhi kebutuhan air bagi tubuh setiap hari. Keunggulan itulah yang membuat AQUVIVA menjadi air mineral yang lebih murni dengan rasa ringan, sejuk, dan nyaman. Sudah saatnya Anda mencegah dehidrasi dengan air mineral AQUVIVA yang murni, sehat, alami, dan mengandung banyak manfaat bagi tubuh.
***
Referensi :
Cegah dehidrasi selama puasa dengan memilih air mineral yang tepat untuk menjaga tubuh tetap segar dan fit sepanjang hari. Simak tipsnya di sini!
Awali berbuka dengan Air Mineral AQUVIVA 700 ml untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik selama puasa, Cek di sini!
Apakah Anda berpikir bahwa air mineral yang jernih selalu baik untuk tubuh? Jawabannya, belum tentu. Tidak semua air yang terlihat murni mengandung kualitas yang dibutuhkan, dan memilih air mineral murni alami sangat penting untuk kesehatan jangka panjang kita.