Konsumsi air mineral murni alami sangat penting untuk menunjang kesehatan selama beraktivitas, khususnya ketika berolahraga. Pasalnya, aktivitas fisik tersebut membuat tubuh kehilangan cairan tubuh dalam bentuk keringat. Itulah sebabnya cairan tubuh yang hilang harus segera digantikan agar tidak menyebabkan dehidrasi dan mengganggu metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Sayangnya, banyak orang belum memahami manfaat serta waktu terbaik mengonsumsi air mineral untuk olahraga. Padahal, wawasan tersebut patut diketahui agar tubuh selalu terhidrasi sepanjang hari, termasuk saat melakukan olahraga teratur.
Manfaat mengonsumsi air mineral yang sehat dengan jumlah yang cukup ketika berolahraga, yaitu:
1. Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh
Kestabilan suhu tubuh sangat esensial untuk menjaga keseimbangan metabolisme, kinerja enzim, dan aktivitas organ vital. Oleh karena itu, suhu tubuh harus tetap terjaga agar tidak naik drastis saat berolahraga, terutama bila aktivitas fisik tersebut dilakukan dengan intensitas tinggi atau sewaktu cuaca panas. Peningkatan suhu tubuh berlebihan yang berujung pada serangan panas (heat stroke) bisa dicegah dengan mengonsumsi air mineral alami secukupnya.
2. Meminimalkan Risiko Kram Otot
Belum banyak orang yang tahu kalau kram otot saat berolahraga bukan hanya disebabkan kurangnya pemanasan, melainkan juga dehidrasi. Konsumsi air mineral dalam jumlah cukup terbilang penting bagi otot karena 76% bagiannya terdiri dari air. Asupan air akan mendukung otot untuk berkontraksi secara normal sehingga risiko kram pun berkurang drastis.
3. Memaksimalkan Performa Tubuh saat Berolahraga
Dehidrasi saat berolahraga menyebabkan gangguan kinerja otot, peredaran darah, serta pengaturan suhu tubuh sehingga berdampak buruk bagi tubuh. Sejumlah gangguan tersebut tentu membuat performa tubuh ketika berolahraga jadi menurun. Oleh sebab itu, risiko dehidrasi patut diminimalkan dengan mengonsumsi air dalam jumlah cukup sewaktu berolahraga.
4. Mendukung Fungsi Organ Pencernaan
Sejumlah organ yang tergabung dalam sistem pencernaan akan mengalami dampak paling besar bila tubuh dehidrasi akibat olahraga. Kecenderungan ini terjadi karena organ-organ tersebut butuh asupan air yang cukup untuk mencerna zat makanan, menyerap nutrisi, serta menjaga kelancaran peredaran darah. Dehidrasi setelah berolahraga rentan menyebabkan sembelit serta berbagai gangguan sistem pencernaan lainnya.
Jumlah asupan air yang dibutuhkan setiap orang sebenarnya berbeda-beda karena dipengaruhi beberapa faktor sebagai berikut:
1. Jenis Olahraga yang Dilakukan
Olahraga intensitas tinggi pada umumnya membuat tubuh membutuhkan lebih banyak asupan air, contohnya lari, renang, senam, dan High Intensity Interval Training (HIIT).
2. Durasi Olahraga
Semakin lama durasi berolahraga, maka semakin banyak pula air mineral murni alami yang dibutuhkan untuk membuat tubuh tetap terhidrasi.
3. Cuaca
Berolahraga ketika cuaca panas membuat tubuh butuh asupan air lebih banyak, terutama jika olahraga dilakukan di luar ruangan.
4. Kondisi Fisik Pribadi
Orang-orang yang punya kecenderungan mudah berkeringat tentu membutuhkan asupan air lebih banyak sewaktu berolahraga agar cairan tubuh yang hilang lekas terganti.
Meskipun kebutuhan air bagi tiap orang tidak sama, pedoman umum berikut ini dapat dijadikan acuan untuk memenuhi kebutuhan air selama berolahraga:
1. Rekomendasi asupan air sebelum berolahraga:
500-600 ml (setara dengan 2-3 gelas): 4 jam sebelum olahraga.
250-350 ml (setara dengan 1-2 gelas): 10-15 menit sebelum olahraga.
Selain itu, usahakan menimbang berat badan terlebih dahulu sebelum mulai berolahraga.
2. Rekomendasi asupan air saat berolahraga:
100-250 ml (setara dengan ½ hingga 1 gelas) setiap 15 hingga 20 menit. Jika Anda berkeringat dalam jumlah banyak atau berolahraga saat cuaca panas, maka jumlah asupan air yang dibutuhkan tentu lebih banyak daripada rekomendasi tersebut.
3. Rekomendasi asupan air setelah berolahraga:
Jangan lupa menimbang berat badan setelah berolahraga untuk mengetahui jumlah berat yang hilang. Anda harus menggantikan setiap 0,5 kg berat badan yang hilang dengan asupan air sebanyak 450 hingga 500 ml (setara dengan gelas). Hal ini wajib dilakukan karena penurunan berat badan yang terjadi sesaat setelah olahraga disebabkan oleh berkurangnya cairan tubuh.
Tubuh yang mengalami dehidrasi saat berolahraga akan mengirimkan sinyal berupa beberapa gejala sebagai berikut:
Rasa haus dan bibir jadi kering.
Kram otot.
Pusing dan konsentrasi menurun drastis.
Jumlah keringat berkurang dan warna urin menjadi lebih pekat.
Jantung berdetak lebih cepat daripada biasanya.
Kelelahan hebat hingga tidak sanggup melanjutkan olahraga.
Bila Anda mengalami gejala tersebut, maka sebaiknya Anda lekas menghentikan aktivitas olahraga dan mengonsumsi air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Melanjutkan olahraga ketika mengalami dehidrasi berisiko menyebabkan heatstroke bahkan kehilangan kesadaran.
Rasa haus setelah berolahraga membuat orang cenderung minum dalam jumlah lebih banyak. Namun, hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan karena rentan memicu hiponatremia, yaitu kondisi gangguan elektrolit yang terjadi akibat kadar natrium (sodium) dalam tubuh terlalu rendah.
Kadar natrium seimbang dalam tubuh penting untuk menjaga kestabilan kadar air pada pembuluh darah dan jaringan tubuh, menjaga tekanan darah, serta mengatur fungsi saraf dan otot. Jika kadar natrium dalam darah berada di bawah batas normal, maka air akan keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan hingga menyebabkan sel tubuh membengkak. Dampak buruk tersebut bisa menyebabkan akibat fatal jika pembengkakan sel terjadi pada otak.
Gejala awal hiponatremia yang paling umum sangat mirip dengan gejala dehidrasi, yaitu mual dan kram otot. Namun, ada beberapa gejala khas lainnya yang patut diwaspadai, antara lain:
Muntah
Sakit kepala.
Sulit berkonsentrasi, kebingungan, dan gelisah.
Tiba-tiba berkeringat dalam jumlah banyak.
Tubuh lelah dan lemas.
Pada kondisi yang lebih parah, mengakibatkan kejang dan penurunan kesadaran.
Kesimpulannya, konsumsi air mineral ketika berolahraga harus dilakukan secara bijak agar tubuh terhidrasi dalam batas normal. Jika sudah mengetahui pedoman konsumsi air sebelum, saat, dan setelah berolahraga, maka selanjutnya Anda harus lebih teliti memilih air mineral murni untuk kesehatan dan mengonsumsinya secara teratur.
AQUVIVA merupakan air mineral murni, sehat, dan alami yang menjadi pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan air harian bagi tubuh. Produk keluaran WINGS Food ini tak cuma istimewa dengan isi lebih banyak, namun kandungan pH antara 7-8, desain botol kokoh dan modern, serta rasa sejuk di setiap teguk. AQUVIVA juga menjadi air mineral yang telah melalui Teknologi 7 Tahap Nano Purifikasi pertama di Indonesia yang mempertahankan mineral alami, penting, serta seimbang yang berguna untuk tubuh manusia. Konsumsi AQUVIVA saat berolahraga membuat tubuh terhidrasi secara optimal sehingga kebugaran pun senantiasa terjaga.
Kini, AQUVIVA tak sekadar berkomitmen mendukung kesehatan masyarakat melalui produk air mineral yang sehat, melainkan juga merealisasikan kepedulian terhadap isu lingkungan. Kolaborasi antara AQUVIVA dan Plastic Pay menghasilkan inovasi pengelolaan sampah berupa Reverse Vending Machine (RVM) dan Drop Box.
Program daur ulang botol plastik tersebut bertujuan mengubah sampah jadi barang bermanfaat dan memiliki nilai tambah serta membantu mengurangi sampah plastik. Upaya mewujudkan pelestarian lingkungan kini bisa dilakukan secara mudah dengan terobosan dari kolaborasi antar AQUVIVA x Plastic Pay.
***
Referensi :
healthline.com/nutrition/7-health-benefits-of-water
medicinenet.com/is_drinking_water_during_exercise_good/article.htm
Cari tahu waktu terbaik minum air mineral AQUVIVA agar performa olahragamu makin optimal dan tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama aktivitas fisik.
Cegah dehidrasi selama puasa dengan memilih air mineral yang tepat untuk menjaga tubuh tetap segar dan fit sepanjang hari. Simak tipsnya di sini!